Rabu, 04 Januari 2012

Dan Berlinanglah Air Mata Takwa

  Bismillahhirrahmanirrahiim

   Sejatinya,menangis bukanlah monopoli kebutuhan anak kecil dan kaum wanita saja.
Dalam islam,sebuah tangisan kadangkala sangat di butuhkan oleh siapa saja,baik kaum pria maupun kaum wanita.
Memang,tetesan air mata anak manusia menyimpan beribu makna. Air mata yang di teteskan oleh seorang hamba karena takut kepada rabbnya memiliki makna dan nilai yang sangat tinggi di sisinya. Bagaimana tidak,tangisan seperti itu dapat menyelamatkan dirinya dari jilatan api neraka yang menyala-nyala.
Rasulullah shalallahualaihiwasalam bersabda:
"Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah hingga air susu kembali ke ambingnya (kelenjar susu pada hewan). (HR. At-tirmidzi,dan di shahihkan oleh syaikh al-Albani).
Bahkan,di tegaskan dalam hadits lain bahwa seseorang yang menangis karena takut kepada Allah ta'ala di sentuh apinya pun tidak.
Rasulullah shalallahualahiwassalam bersabda:
"Dua mata yang tidak akan di sentuh api neraka,yakni mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang terjaga karena siaga di jalan Allah(saat berjihad). (HR.At-tirmidzi,dan di shahihkan oleh syaikh al-Albani).
Tidak hanya itu,orang itu juga di jamin akan mendapatkan cinta Allah ta'ala:
Rasulullah shalallahualaihiwassalam bersabda:
"Tidak ada sesuatu yang lebih di cintai Allah selain dua tetesan dan dua bekas. Yaitu,tetesan air mata karena takut kepadanya dan tetesan darah yang mengalir di jalannya(Jihad). Adapun dua bekas: Bekas berjihad di jalan Allah dan bekas dari menunaikan salah satu kewajiban yang telah Allah tetapkan. (HR. At-tirmidzi,dan di shahihkan oleh syaikh al-Albani).

          Tangisan karena takut kepada Allah subhanahu wa ta'ala merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepadanya. Tangisan ini murni muncul dari kesadaran manusia yang takut akan adzabnya di sebabkan dosa-dosa yang selalu di perbuat. Oleh sebab itu,jiwa manusia menjadi hampa karena dosa-dosanya dan hatipun menjadi keras karenanya. Akibatnya,mata mereka tidak dapat lagi menangis dan meneteskan air mata,hati tidak dapat merasakan manis dan lezatnya iman,kecuali mereka yang di Rahmati oleh Allah,namun sedikit sekali mereka yang demikian.

           Tak dapat di pungkiri,manusia dengan segala aktivitas keduniannya acap kali lupa mengingat penciptanya. Ibadahpun kerapkali terabaikan,Dunia telah begitu menyibukkannya. Akhirat yang seharusnya di kejar terlupakan. Ia kian jauh tersesat oleh gemerlapnya alam fana ini hingga tidak ingat lagi terhadap tugas utamanya berada di dunia. Dia semakin jauh dan jauh dari Allah ta'ala hingga pelan-pelan melupakannya. Semakin manusia menjauh darinya,maka semakin ia mendekati dosa dan terjerembab ke dalamnya,tergelincir dari jalan yang lurus.
           Manusia seperti ini oleh Allah ta'ala dinyatakan tidak akan mendapatkan kebahagian,baik di dunia maupun di akhirat,kecuali jika dia mau segera bertaubat dengan sungguh-sungguh,dan tidak mengulanginya lagi dan menangisi dosa-dosanya. Maka dari itu berhati-hatilah terhadap kerasnya hati,karena sesungguhnya ia akan menjerumuskan diri mu ke dalam neraka. Hindarilah dan jauhilah semua penyebabnya,dan jangan sekali-kali engkau berpaling dari nasihat-nasihat Allah azza wa jalla.
  Allah subhanallahu wa ta'ala mengingatkan dalam firmannya:
"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman,untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun(kepada mereka),dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya yang telah di turunkan al-kitab kepadanya,kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka. Lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang fasik." (QS. Al-Hadiid: 16).
Ketika menafsirkan ayat di atas ibnu Abbas radhiallahu anhu mengatakan: Mereka lebih condong kepada dunia dan berpaling dari nasihat-nasihat Allah ta'ala.(Demikian yang di sebutkan imam al-Baghawi dalam tafsirnya).

           Sungguh kehidupan dunia dan kecintaan padanya membuat buta mata dan hati manusia,sehingga dia lupa akan hakikat untuk apa manusia di ciptakan di muka bumi ini,Sehingga sulit bagi orang-orang yang lalai dan terpedaya oleh dunia untuk menangisi akan dosa-dosa yang telah di perbuatnya. Terlalu sering bersenang-senang dengan kehidupan dunia membuat hati menjadi keras dan bahkan bisa menyebabkan mati hatinya.
Padahal Rasulullah shalallahualaihiwasallam telah mengingatkan:
"Jauhilah sikap suka bersenang-senang. Karena sesungguhnya hamba-hamba Allah itu bukanlah mereka yang suka bersenang-senang".(HR. Ahmad dan Abu nu'aim,syaikh al-Albani mengatakan bahwa sanadnya jayyid).

           Wahai saudaraku fillah,Semoga engkau di Rahmati oleh Allah azza wa jalla. Ketahuilah,sungguh begitu jelas kebenaran yang telah di sampaikan nabi shalallahu alaihi wa sallam bagi manusia akan datangnya kematian dan hari di mana akan di perhitungkan setiap amal perbuatan manusia. Lalu kenapa dan hal apa yang membuat manusia itu sombong dan mengeraskan hatinya sehingga sulit baginya untuk menangis dan menyesali akan kesalahan dan dosa-dosa yang telah di perbuatnya.
 Dari Abu Darda radiallahu anhu,ia berkata bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Sungguh,di hadapan kalian  ada rintangan berat yang tidak akan dapat di lalui oleh orang-orang yang mempunyai banyak Dosa. (HR. al-Bazzar dengan sanad hasan,dan di shahihkan oleh syaikh al-Albani dalam kitab shahiihut targhiib wat tarhiib:3176).
            Oleh karena itu memohon ampunlah pada Allah subhanallahu wa ta'ala,Meminta padanya agar di lembutkan hati dan berusaha menghindari hal-hal yang dapat mengeraskan hati. Berusahalah muhassabah/instropeksi diri agar dapat mengenal siapa diri-diri kita ini.
             Wahai hamba Allah,kini penjelasan apalagi yang engkau butuhkan agar engkau dapat menangis??.
Demi Allah,semua ini sungguh sebuah nasihat yang sangat menyentuh,cukup untuk membuat mu bertaubat,kembali kepada Allah dan menangis. Orang yang menangisi dosa-dosanya,sebagai tanda penyesalan akibat perbuatan dosa dan maksiat yang di lakukan,di jamin oleh Allah akan selamat dari akibat buruknya,baik di dunia maupun di akhirat.
Uqbah bin Amir radiallahu anhu pernah bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam:
"Wahai rasulullah,bagaimana cara memperoleh keselamatan,Beliau shalallahi alaihi wa sallam menjawab: Kendalikanlah lisanmu,Betahlah berada di rumahmu (untuk beribadah),Dan tangisilah dosa-dosamu. (HR At-Tirmidzi).
  Dari Utsman bin Affan Radiallahu anhu bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah bersabda:
"Berbahagialah orang yang dapat menjaga lisannya,Merasa betah di rumahnya(untuk beribadah),Dan menangisi dosanya. (HR. Ath-Thabrani dengan sanad hasan shahih).
Al imam Hasan al-Basri berkata:
"Wahai anak adam!,Sesungguhnya engkau lakasan bilangan hari-hari. Setiap kali hari-hari itu pergi,maka pergi pula sebagian dari diri mu.
Imam Hasan al Basri juga mengatakan:
"Sudah seharusnya bagi orang yang tahu bahwa kematian adalah akhir bagi kehidupannya (di dunia),hari kiamat adalah pasti baginya,Dan berdiri di hadapan Allah akan menjadi majelisnya untuk selalu bersedih hati".

 Apakah engkau menjamin diri mu akan selamat dan masuk surga???.
                      Maka, Menangislah sekarang juga agar engkau mendapat balasannya di dunia,Sebelum engkau harus menangis darah di neraka,dan engkau tudak mendapat pahala apapun karenanya.
                     Bila engkau tidak dapat menangis,juga tidak dapat memaksa dirimu untuk menangis,itu berarti iman mu lemah,dan dunia telah merenggut sesuatu dari dalam dirimu,dan engkau benar-benar dalam bahaya. Maka, Segeralah kembali kepada Allah!. Raihlah manfaat hidup ini sebelum datang kematian. Segeralah bertaubat nasuha,Kembali kepada Allah ta'ala yang telah menciptakan mu dengan penuh kejujuran dan kerjakanlah amal-amal shalih,Hingga akhirnya akan BERLIANGLAH AIR MATA TAKWA yang muncul karna takut kepada Allahu azza wa jalla dari dalam hati mu...


Di ambil dan di ringkas dengan sedikit tambahan dari kitab al Bukaa min khasyatillah karya asy syaikh Husain bin Audah al Awaisyah Hafidzahullahu ta'ala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar